Header Ads

Breaking News
recent

Empat Malaikat yang Menyertai Manusia.


Empat Malaikat yang Menyertai Manusia.

A’udzubillaahi-minasy-syaithaanir-rajiim.
Bismillaah-hirrahmaanir-rahiim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kata Malaikat adalah jamak dari kata Malak, yang secara bahasa bermakna Mursil (utusan).  Mereka adalah makhluk ghaib yang Allah yang ciptakan dari cahaya, tidak memiliki sifat ketuhanan,  selalu taat kepada perintah Allah dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya arsy, dan jin diciptakan dari nyala api, dan adam dari apa yang sudah diceritakan kepada kalian
Jumlah malaikat sangat banyak, tidak ada yang mengetahui selain Allah ta’ala. Allah Subhanhu wata’ala  berfirman, “dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhan mu melainkan dia sendiri”.

Allah berfirman dalam surat 74 Al-Mudatstsir ayat 31:
Wamaa ja'alnaa ashhaabannaari ilaa malaa-ikatan wamaa ja'alnaa 'iddatahum ilaa fitnatal(n)-lil-ladziina kafaruu liyastaiqinal-ladziina uutuul kitaaba wayazdaadal-ladziina aamanuu iimaanan walaa yartaabal-ladziina uutuul kitaaba wal mu'minuuna waliyaquulal-ladziina fii quluubihim maradhun wal kaafiruuna maadzaa araadallahu bihadzaa matsalaa kadzalika yudhillullahu man yasyaa-u wayahdii man yasyaa-u wamaa ya'lamu junuuda rabbika ilaa huwa wamaa hiya ilaa dzikra lilbasyar(i)
"Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu, melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu, melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab yakin, dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir, (mengatakan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan'. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya, dan memberi petunjuk, kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabb-mu, melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia." – (QS.74:31)

Menunjukan kepada banyaknya jumlah malaikat, adalah apa yang dikatakan jibril Alaihi Salam ketika ditanya oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (dalam peristiwa isra’) tentang baitul ma’mur, “Ini adalah baitul Ma’mur sholat didalamnya tiap hari tujuh puluh ribu malaikat, tidak kembali lagi malaikat terakhir dari mereka”. Maksudnya tujuh puluh ribu malaikat yang sholat setiap hari berbeda beda.
Ada banyak malaikat yang menyertai manusia, dari sejak mereka diciptakan di rahim ibunya, hingga di hari kematiannya, bahkan ketika mereka di alam kubur hingga hari kiamat.

Malaikat yang menyertai manusia ketika proses penciptaannya di Rahim ibunya.
Dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Allah mengutus seorang malaikat untuk rahim, lalu beliau mengatakan, ‘Ya Allah, ini nutfah.’ ‘Ya Allah, ini segumpal darah.’ ‘Ya Allah, ini segumpal daging.’ Ketika Allah hendak menyelesaikan penciptaannya, beliau bertanya, ‘Ya Allah, lelaki atau perempuan? Apakah dia orang yang celaka atau bahagia? Bagaimana rizkinya? Bagaimana ajalnya?’ akhirnya ditetapkan untuknya semua ketetapan itu di perut ibunya. (HR. Bukhari 6595 dan Muslim 2646)

Al-Qur’an surat 7 Al-A’raaf ayat 172:
Wa-idz akhadza rabbuka min banii aadama min zhuhuurihim dzurrii-yatahum waasyhadahum 'ala anfusihim alastu birabbikum qaaluuu bala syahidnaa an taquuluu yaumal qiyaamati innaa kunnaa 'an hadzaa ghaafiliin(a)
"Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Rabb-mu'. Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Rabb-kami), kami menjadi saksi'. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: 'Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb)'." – (QS.7:172)

Malaikat penjaga fisik manusia.
Allah berfirman dalam surat 13 Ar-Rad’ ayat 11:
Lahu mu'aqqibaatun min baini yadaihi wamin khalfihi yahfazhuunahu min amrillahi innallaha laa yughai-yiru maa biqaumin hatta yughai-yiruu maa bianfusihim wa-idzaa araadallahu biqaumin suu-an falaa maradda lahu wamaa lahum min duunihi min waalin.
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat, yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan, yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." – (QS.13:11)

Dalam ayat di atas, Allah menyebut malaikat ini dengan sebutan Mu’aqibat – yang artinya silih berganti. Karena mereka datang pergi, lalu digantikan malaikat lainnya.

al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.
Dua di kanan dan di kiri, mereka mencatat setiap amal. Yang di kanan mencatat amal baik dan di kiri mencatat amal buruk. Sementara dua malaikat lainnya menjaga. Satu di depan dan satu di belakang. Sehingga jumlahnya ada 4 malaikat siang dan 4 malaikat lainnya di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/437).

Ibnu Katsir membawakan riwayat tafsir dari tabi’in,
Mujahid mengatakan, setiap hamba disertai malaikat yang diutus. Dia menjaga hamba ini ketika tidur dan ketika sadar. Dari setiap gangguan jin dan binatang berbahaya. Setiap kali ada gangguan yang datang keadanya, maka malaikat ini mengingatkan, “Awas, hati-hati.” Kecuali musibah yang telah Allah takdirkan, dan pasti mengenainya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/438).

Ada seseorang yang mengatakan kepada Ali bin Abi Thalib,
“Ada sekelompok orang dari daerah Murad ingin membunuh anda.”
Ali mengatakan,
“Setiap orang selalu disertai malaikat yang menjaganya dari marabahaya yang belum ditaqdirkan untuk mengenainya. Ketika taqdir buruk itu datang, maka malaikat itu menyingkir darinya. Sesungguhnya ajal itu tameng yang terlindungi”. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/54).

Malaikat Mu’aqibat yang disebutkan dalam ayat di ar-Ra’du, juga Allah sebutkan di ayat yang lain, yaitu surat 6 Al-An’am ayat 61:
Wahuwal qaahiru fauqa 'ibaadihi wayursilu 'alaikum hafazhatan hatta idzaa jaa-a ahadakumul mautu tawaffathu rusulunaa wahum laa yufarrithuun(a).
"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi, atas semua hamba-Nya, dan diutusnya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian, kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajiban-nya." – (QS.Al-An’am 6:61)

Malaikat pencatat amal perbuatan manusia
Setiap manusia selalu diiringi malaikat pencatat amal yang baik maupun yang buruk, amal besar maupun kecil.
Allah berfirman dalam surat 82 Al-Infithar ayat 10-12
Wa-inna 'alaikum lahaafizhiin(a)
Kiraaman kaatibiin(a)
Ya'lamuuna maa taf'aluun(a)
"Padahal sesungguhnya, bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu)," – (QS.82:10)
"yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)," – (QS.82:11)
"mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." – (QS.82 Al-Infithar ayat 10-12)

Allah juga berfirman dalam surat 50 Qaf ayat 16-18:
Walaqad khalaqnaa-insaana wana'lamu maa tuwaswisu bihi nafsuhu wanahnu aqrabu ilaihi min hablil wariid(i)
Idz yatalaqqal mutalaqqiyaani 'anil yamiini wa'anisy-syimaali qa'iidun
Maa yalfizhu min qaulin ilaa ladaihi raqiibun 'atiidun
"Dan sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia, dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih (dekat) kepadanya daripada urat lehernya," – (QS.50:16)
"(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan, dan yang lain duduk di sebelah kiri." – (QS.50:17)
"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." – (QS.50 Qaf ayat 16-18)

Malaikat yang berada di sebelah kanan, mencatat kebaikan. Sementara malaikat di sebelah kiri, mencatat keburukan.
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Malaikat di sebelah kiri mengangkat pena catatan amal selama 6 jam ketika ada seorang hamba muslim yang melakukan maksiat. Jika dia menyesal dan beristighfar kepada Allah dari maksiat itu, maka malaikat ini tidak jadi mencatatnya. Jika tidak, maka malaikat ini akan mencatatnya satu kesalahan.(HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 8/158 dan dishahihkan al-Albani)

Dari keterangan di atas, bisa kita simpulkan bahwa malaikat yang menyertai manusia setelah dia dilahirkan ada empat: 2 malaikat penjaga fisik manusia dan 2 malaikat pencatat amal manusia.
Ibnu Katsir menjelaskan,
Dua malaikat di sebelah kanan dan kiri, mencatat amal. Yang berada di kanan mencatat kebaikan, dan yang di sebelah kiri mencatat keburukan. Dua malaikat lainnya menjaga fisik manusia. Satu di belakang hamba dan satunya di depan hamba. Sehingga manusia selalu disertai 4 malaikat di siang hari dan 4 malaikat di malam hari. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/504).

Itulah sebabnya, jika manusia banyak beribadah dan berbuat baik, maka wajahnya akan tampak bercahaya karena malaikat penjaga  sangat dekat dengannya, sedangkan jika manusia banyak berbuat maksiat dan dosa, malaikat penjaga agak menjauh dan setan akan mendekat yang selalu membisikkan untuk berbuat maksiat, sehingga wajah akan menjadi mendung dan bertambah gelap dengan semakin banyaknya maksiat yang diperbuat oleh manusia itu.

Demikian tentang empat malaikat penjaga manusia.
Semoga bermanfaat.
Wallahu’alam.
Jazakallah Khairan, Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. 
(Sebagai ganti ucapan terima kasih).
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Tidak ada komentar:

Empat Malaikat yang Menyertai Manusia.

Empat Malaikat yang Menyertai Manusia. A’udzubillaahi-minasy-syaithaanir-rajiim. Bismillaah-hirrahmaanir-rahiim. Assalamu’a...

Copyright © andre. Diberdayakan oleh Blogger.