PROSES PENCIPTAAN BAYI DALAM RAHIM MENURUT AL-QUR'AN DAN HADITS
A’udzubillaahi-minasy-syaithaanir-rajiim.
Bismillaah-hirrahmaanir-rahiim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sebelum berkembangnya ilmu
pengetahuan, Allah Subhanhu wata’ala telah menjelaskan dalam Al Qur'an secara
periodik dan sistematik tentang fase/tahapan penciptaan manusia.
Allah Subhanhu wata’ala berfirman dalam
Al-Qur’an surat 23 Al-Mu’minuun ayat 12-14:
Walaqad khalaqnaa-insaana
min sulaalatin mintiin
Tsumma ja'alnaahu
nuthfatan fii qaraarin makiinin
Tsumma
khalaqnaannuthfata 'alaqatan fakhalaqnaal 'alaqata mudhghatan fakhalaqnaal
mudhghata 'izhaaman fakasaunaal 'izhaama lahman tsumma ansya'naahu khalqan
aakhara fatabaarakallahu ahsanul khaaliqiin(a)
"Dan sesungguhnya,
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."
– (QS.23:12)
"Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani, (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)." – (QS.23:13)
"Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." – (QS.23:14)
Dikutip
dari kitab tafsir Tafsir al-Quran al-‘Adzhim yang dikarang oleh Ibnu
Katsir bahwa Allah menciptakan manusia pertama, yaitu Adam as. dari tanah.
Lalu berdasarkan riwayat Imam Ahmad:
“telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said, telah menceritakan kepada kami
Auf, telah menceritakan kepada kami Qasamah bin Zuhair dari Abi Musa dari
Rasulullah saw. bersabda: sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam
tanah kemudian keturunannya juga diciptakan dari sebagian tanah ada yang muncul
dengan warna merah, hitam, putih, dan lain sebagainya. Ada yang bentuknya
jelek, bagus, dan lain sebagainya”
Dalam riwayat Imam Tirmidzi bahwa
mengatakan bahwa status hadits tersebut adalah hasan sahih.
Allah Subhanhu wata’ala menyebutkan
dalam Al Qur'an tentang embriologi, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam juga
menegaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Abdurrahman Abdullah bin
Mas'ud Radhiallahu ‘anhu, Bersabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan "Sesungguhnya setiap
kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya 40 hari berupa nuthfah.
Kemudian menjadi 'alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudghah selama itu
juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh padanya dan
ditetapkan empat perkara : ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka
atau bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan ayat Al Qur'an dan Al
Hadits di atas menunujukkan bahwa Allah Subhanhu wata’ala menciptakan manusia
melalui fase-fase berikut :
Sulalah
Sulalah
(saripati) merupakan bagian yang mendasar atau bagian dari satu kesatuan yang
membentuk sperma laki-laki.
Air mani yang tersusun dari berbagai
campuran
Disebutkan
berdasarkan dari tanah karena manusia makan makanan dan minuman yang berasal
dari tanah, sebagaimana penciptaan Adam dari tanah, dan tubuh manusia akan
kembali ketanah. Itulah sebabnya jenazah dikuburkan kedalam tanah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surat 23 Al-Mu’minuun ayat 12:
Walaqad
khalaqnaa-insaana min sulaalatin min
"Dan sesungguhnya,
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."
– (QS.23:12)
Al-Qur’an
surat 32 As-Sajdah ayat 7-8:
Al-ladzii ahsana kulla
syai-in khalaqahu wabadaa khalqa-insaani min thiinin
Tsumma ja'ala naslahu
min sulaalatin min maa-in mahiinin
"Yang membuat segala
sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya (sempurna), dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah." – (QS.32:7)
"Kemudian Dia
menjadikan keturunannya (keturunan manusia), dari saripati air yang hina (air
mani)." – (QS.32:8)
Nuthfah
Nuthfatun adalah sperma laki-laki
dan sel telur perempuan yang telah bertemu dan terjadi pembuahan kemudian
terjadi perubahan dari keadaan yang satu kepada yang lain dan dari bentuk yang
satu kepada bentuk yang lain.
Riset para ahli embriologi
menyebutkan bahwa selain mengandung spermatozoa (sperma) air mani juga tersusun
dari berbagai campuran yang berlainan yang mempunyai fungsi masing-masing,
misalnya mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi
spermatozoa, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan
agar memudahkan pergerakan sperma.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surat 23 Al-Mu’minuun ayat 13:
Tsumma ja'alnaahu
nuthfatan fii qaraarin makiinin
"Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani, (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)." – (QS.23:13)
'Alaqah
Peringkat pembentukan alaqah ialah
pada hujung minggu pertama / hari ketujuh. Pada hari yang ketujuh telor yang
sudah disenyawakan itu akan tertanam di dinding rahim (qarar makin). Selepas
itu Kami mengubah nutfah menjadi alaqah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surat 23 Al-Mu’minuun ayat 13:
Tsumma
khalaqnaannuthfata 'alaqatan fakhalaqnaal 'alaqata mudhghatan fakhalaqnaal
mudhghata 'izhaaman fakasaunaal 'izhaama lahman tsumma ansya'naahu khalqan
aakhara fatabaarakallahu ahsanul khaaliqiin(a)
"Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." – (QS.23:14)
Alaqah secara bahasa mempunyai arti sesuatu
yang mengambang atau menempel, sedangkan pada 'alaqah ini embrio
berbentuk segumpal darah sebagaimana ditegaskan Allah Subhanu wata’ala dalam
surat Al-‘Alaq ayat 2 :
Khalaqa-insaana min
'alaq(in)
"Dia telah
menciptakan manusia, dengan segumpal darah." – (QS.96:2)
'Alaqah merupakan bahan dasar bayi
yang berupa sel tunggal, dalam istilah biologi sel ini disebut zigot sebagai
"segumpal darah", istilah 'alaqah ini juga tersebut dalam firman
Allah Subhanhu wata’ala dalam surat 75 Al-Qiyamah ayat 38 :
Tsumma kaana 'alaqatan
fakhalaqa fasau-w(a)
"kemudian mani itu
menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan
menyempurnakan-nya," – (QS.75:38)
Mudghah
Pembentukan mudghah dikatakan
berlaku pada minggu keempat. Perkataan mudghah disebut sebanyak dua kali di
dalam al-Quran yaitu surah al-Hajj ayat 5 dan surat 23 Al-Mu’minuun ayat 14
diatas dan surat 22 Al-Hajj ayat 5:
Yaa ai-yuhaannaasu in
kuntum fii raibin minal ba' tsi fa-innaa khalaqnaakum min turaabin tsumma min
nuthfatin tsumma min 'alaqatin tsumma min mudhghatin mukhallaqatin waghairi
mukhallaqatin linubai-yina lakum wanuqirru fiil arhaami maa nasyaa-u ila ajalin
musamman tsumma nukhrijukum thiflaa tsumma litablughuu asyuddakum waminkum man
yutawaffa waminkum man yuraddu ila ardzalil 'umuri likailaa ya'lama min ba'di
'ilmin syai-an wataral ardha haamidatan fa-idzaa anzalnaa 'alaihaal maa-a
ihtazzat warabat wa-anbatat min kulli zaujin bahiijin
"Hai manusia, kamu
dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur); maka (ketahuilah)
sesungguhnya, Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya, dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu, dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan, dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun, yang dahulunya telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering pada awalnya, kemudian apabila
Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu, dan suburlah tanahnya, dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah." – (QS.22:5)
Mudghah yang mempunyai arti segumpal
daging ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan
gelembung-gelembung serta alur-alur.
Embrio yang tumbuh berumur 40-42
hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan karena sudah dilengkapi dengan
pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang sebagaimana disebutkan dalam
hadits Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam dari Hudzaifah ibnu Asid : "Ketika
nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat
untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan
tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki
atau perempuan ? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakiNya, .."
(HR. Muslim).
Diperingkat ini sudah berlaku
pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain. Selain
itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk.Vilus yang tertanam di dalam
otot-otot ibu kini mempunyai saluran darahnya sendiri. Jantung bayi pula mula
berdengup. Untuk perkembangan seterusnya, darah mulai mengalir dengan lebih
banyak lagi kesitu bagi membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya.
Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mulai berfungsi sendiri.
IZAM DAN LAHM
Pada peringkat ini yaitu minggu
kelima, keenam dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului
pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan
membungkus rangka tersebut.
Firman Allah Subhanhu wata’ala dalam
surat Al-Mu’minuun ayat 14:
"Lalu Kami mengubahkan pula
mudghah itu menjadi izam dan kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan
daging"
Kemudian pada minggu ketujuh
terbentuk pula satu sistem yang kompleks. Pada tahap ini perut dan usus ,
seluruh saraf, otak dan tulang belakang mula terbentuk. Serentak dengan itu
sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke
pau-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kalenjar, hati,
buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna
lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut
semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap.
Peniupan Ruh
Para ulama Islam menyatakan
kapan roh ditiupkan ke dalam jasad yang sedang berkembang? Mereka hanya sepakat
mengatakan peniupan roh ini berlaku selepas empat puluh hari dan selepas
terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah organ seks. Nilai kehidupan mereka
telah pun bermula sejak di alam rahim lagi. Ketika di alam rahim perkembangan
mereka bukanlah proses perkembangan fizikal semata-mata tetapi telahpun mempunyai
hubungan dengan Allah Subhanhu wata’ala melalui ikatan kesaksian.
Firman Allah Subhanhu wata’ala dalam
di dalam surat 7Al-A'raf : 172.
Wa-idz akhadza rabbuka
min banii aadama min zhuhuurihim dzurrii-yatahum waasyhadahum 'ala anfusihim
alastu birabbikum qaaluuu bala syahidnaa an taquuluu yaumal qiyaamati innaa
kunnaa 'an hadzaa ghaafiliin(a)
"Dan (ingatlah),
ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah
Aku ini Rabb-mu'. Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Rabb-kami), kami menjadi
saksi'. (Kami lakukan yang demikian itu), agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: 'Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Rabb)'." – (QS.7:172)
Dengan ini inti roh dan jasad saling
bantu membantu untuk meningkatkan martabat dan kejadian insan disisi Allah
Subhanhu wata’ala.
Ruh merupakan penggerak dan pertanda
dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk
tidak akan sempurna. Tentang ruh ini Allah Ta`ala berfirman dalam surat 17
Al-Isra’ ayat 85:
Wayasaluunaka
'anirruuhi qulirruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum minal 'ilmi ilaa qaliilaa
"Dan mereka bertanya
kepadamu tentang ruh. Katakanlah: 'Ruh
itu termasuk urusan Rabb-ku, dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan
melainkan sedikit'." – (QS.17:85)
Para ahli ilmu mendefinisikan
ruh sebagai organ lembut yang berada pada badan. Proses peniupan ruh oleh
malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya
dan ia celaka atau bahagia. Proses peniupan ruh pada embrio tersebut ketika
berumur 120 hari sebagaimana disebutkan pada hadits dari Abi Abdirrahman
Abdillah bin Mas'ud Radhiallahu ‘anhu. yang sudah tersebut di atas.
Hal lain yang disebutkan dalam Al
Qur'an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga kegelapan "dzulumatin
tsalats".
Para pakar embriologi
menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu adalah ;
1. Dinding bagian dalam perut ibu,
2. Dinding uterus, dan
3. Membran amniokorionik.
Maha benar Allah Ta`ala dengan
firmanNya :
Allah Subhanhu wata’ala berfirman
dalam surat 39 Az-Zumar ayat 6:
Khalaqakum min nafsin
waahidatin tsumma ja'ala minhaa zaujahaa wa-anzala lakum minal an'aami
tsamaaniyata azwaajin yakhluqukum fii buthuuni ummahaatikum khalqan min ba'di
khalqin fii zhulumaatin tsalaatsin dzalikumullahu rabbukum lahul mulku laa
ilaha ilaa huwa fa-anna tushrafuun(a)
"Dia menciptakan
kamu dari seorang diri, kemudian Dia jadikan darinya istrinya, dan Dia
menurunkan untuk kamu, delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu, kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Rabb-kamu, Rabb yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu
dapat dipalingkan." – (QS.39:6)
Al-Qur’an surat 95 At-Tin ayat 4:
Laqad khalaqnaa-insaana fii ahsani taqwiim(in)
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk
yang sebaik-baiknya." – (QS.95:4)
Imam
al-Baghowi dalam kitab tafsirnya Ma’alimu at-Tanzil menerangkan bahwa
yang dimaksud dengan Ahsani taqwiim adalah Ahsani shuurotin yang
artinya sebaik-baik bentuk dan rupa. Taqwiim yang merupakan mashdar
dari qowwa-yuqowwimu-taqwiiman juga menurut penafsirannya ialah
berdiri tegak. Maksudnya Allah menciptakan manusia dengan tubuh yang
berdiri tegak sedangkan hewan-hewan kebanyakan diciptakan dengan merayap. Allah
juga menciptakan manusia yang makan menggunakan tangannya dan diberi
keistimewaan berupa akal.
Dalam
ranah biologi penciptaan manusia melalui berbagai tahap dan proses yang terjadi
di dalam rahim wanita. Ternyata Al-Quran juga sudah menjelaskan tentang proses
pembentukan manusia dimulai dari janin hingga menjadi bayi dengan bentuk yang
lengkap sebagaimana penjelasan tersebut tertera pada surat 23 Al-Mu’minun ayat
12-14:
"Dan sesungguhnya,
Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."
– (QS.23:12)
"Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani, (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)." – (QS.23:13)
"Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." – (QS.23:14)
Sebelum
berkembangnya ilmu pengetahuan, Allah Subhanhu wata’ala sudah menjelaskan dalam
Al-Qur’an dan Rasulullah Salallahu ‘alahi wasallam sudah menegaskan dalam
haditsnya.
Sadaqallahul
adziim.
Maha
Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Semoga bermanfaat.
Wallahu
‘alam.
Jazakallah Khairan, Semoga
Allah membalasmu dengan kebaikan.
(Sebagai ganti ucapan terima kasih).
Wasalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar: